Hukum Ohm bisa dibilang merupakan salah satu ilmu fisika yang cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini karena hukum Ohm banyak ditemukan dalam berbagai alat elektronik. Persamaan hukum Ohm menggambarkan mengenai bagaimana arus mengalir dan melalui material apa saja tegangan dapat diberikan.
Salah satu contoh praktikum hukum ohm dengan tujuan;
Menentukan besar R dan mengetahui serta mempelajari hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik
Alat dan Bahan:
Satu buah catu daya dengan batas ukur 0-12 volt dan nst: 0,2 volt,
Satu buah papan rangkaian,
Enam buah kabel penghubung,
Jembatan penghubung,
Satu buah voltmeter DC dengan batas ukur sebesar 0V – 15V dan Nst sebesar 0,5V,
Satu buah miliammeter DC dengan batas ukur sebesar 0 – 500 mA dan Nst sebesar 10 mA, dan
Satu buah Tahanan atau Hambatan dengan spesifikasi alat sebesar 100.
Langkah-langkah:
Menyiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan Hukum Ohm.
Menyusun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm seperti gambar di bawah ini.
3. Menghidupkan catu daya.
4. Mengatur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sekitar 2 volt. Kemudian membaca kuat araus yang mengalir pada amperemeter dan mencatat hasilnya ke dalam tabel pada hasil pengamatan.
5. Mengatur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sedikit lebih tinggi dari 2 volt, membaca kuat arus pada amperemeter dan mencatat hasilnya ke dalam hasil pengamatan.
6. Mengulangi langkah (5) sebanyak 8 kali, kemudian mencatat hasil ke dalam tabel hasil pengamatan sebagai berikut.